Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Kenapa Aku Harus

Kenapa aku harus selalu mendengarkan, jika jarang yang mau mendengarku? Kenapa aku harus selalu menerima kekalahan, jika mereka tak berhenti menyerangku? Kenapa aku harus selalu dikuasai oleh selera orang, jika seleraku diremehkan? Kenapa aku harus selalu menanggung, jika tanggungan itu bukan milikku? Kenapa aku harus takut, jika mereka tak pernah menghargaiku? Kenapa aku harus merendah, jika mereka sudah menganggapku bodoh? Kenapa aku harus bersembunyi, jika keberadaanku sudah tak dianggap? Kenapa aku harus minder, jika aku memang sudah merupakan salah satu blacklist? Kenapa aku harus ikut tersenyum, sedangkan lelucon mereka menyakitiku? Kenapa aku harus ikut mencari solusi, jika masalah itu tak menggangguku? Kenapa orang harus mengkritik kata "kenapa" yang tidak baku, jika aku tidak bermaksud memberinya puisi? Jadi kini aku akan bertanya Kenapa aku harus sombong, jika aku hanyalah kemampuan yang kosong mlompong?

Playlist Lagu Bisa Menggambarkan Suasana Hati

Playlist lagu bisa menggambarkan suasana hati. Kok bisa? Bagi seorang psikolog, mudah sekali membaca suasana hati seseorang lewat lagu haha. Misalnya, jika seseorang mendengarkan lagu Kau Masih Kekasihku-Naff maka artinya dia masih belum bisa move on dari mantan. Jika seseorang sedang senang mendengarkan lagu Kesepian-Vierra artinya dia ya memang lagi kesepian.  Jika dia suka mendengarkan lagu Akhirnya-Naff artinya dia merasa menemukan sosok pengganti setelah patah hati. Dan jika dia suka mendengarkan ketiga lagu tersebut, maka artinya dia sedang ragu-ragu untuk beranjak dari masa lalu. Walaupun telah menemukan seseorang, tapi dia takut kalau itu hanya bentuk pelampiasan rasa kesepiannya. Waaaah, tapi tidak selamanya berkesimpulan seperti itu. Ada juga yang hanya senang sama lagunya, ada yang senang sama penyanyinya saja dll. Tapi, adakah yang bisa menebak suasana hati saya jika saya menuliskan playlist saya di sini : Listen-Beyonce Halo-Beyonce Common Dnominator-Justin Biebe...

BUKTI KEBERADAAN MESIN WAKTU

Hai, namaku Niken Annafi' Kusuma. Umurku 27 tahun. Namun di umurku ini aku sudah sukses. Aku sudah bekerja dengan gaji puluhan juta per bulan. Memiliki seorang pendamping hidup yang tak pernah melupakan kedudukannya sebagai hamba Allah. Dan yang membahagiakan, beberapa bulan lagi kedua orang tuaku akan berangkat haji dengan hasil jerih payahku selama ini. Andai saja di masa remajaku aku tidak serius berjuang, pasti aku tidak akan seberhasil ini. Andai saja di masa remajaku aku tidak ditempa, maka aku tak akan sebahagia ini. Aku mempunyai banyak uang, tapi uangku banyak kubelanjakan di jalan Allah. Aku membeli banyak mukena lalu ku sumbangkan ke masjid-masjid sebagai investasi jangka panjang, persiapan afterlife tentunya. Aku jadi ingat kembali, di masa SMA aku punya tempat favorit. Masjid Agung Darul Falah, di kota kelahiranku Pacitan. Aku sering mampir sepulang sekolah, sebelum les, saat ada acara atau saat menunggu sesuatu. Di sana aku tidak hanya beribadah, tapi aku juga get...