Tidak Special di Society, tapi Mustika di Hati
Ifan, bukankah ketika kita memikirkan semua dari awal terasa lucu?
9 Februari 2018, di hari terakhir wawancara pengurus UKM, kamu pertama kali muncul dalam hidupku. Di ruang sidang 1 gelanggang mahasiswa UGM. Aku tidak mendeteksi kamu good-looking atau punya karisma tertentu. Yaah, hanya adik tingkat yang bisa ngomong, bisa jawab pertanyaan wawancara dengan lancar.
Saat Sigit tertarik untuk menerimamu (baca: PADAHAL TIDAK PERNAH DATANG LATIHAN ATAU KEGIATAN APAPUN SEBELUMNYA), aku ingin protes dan mempertanyakan komitmenmu. Tapi karena sudah malam dan aku capek berdebat, akhirnya kubiarkan saja kamu diterima. Mungkin, jika energiku lebih banyak malam itu, kamu tidak akan jadi peran utama di hidupku.
Kamu tidak pernah spesial di mata masyarakat, Fan. Akademik tidak menonjol, tidak pamer kekayaan (malah terkesan nggembel), ketampanan juga tidak absolut haha. Tapi entah kenapa, dari sekian banyak mas-mas yang tertarik padaku, aku memilihmu. Walaupun awalnya tidak sengaja, memilih hanya berdasarkan perasaan "klik", kini aku bisa menjabarkan alasan kenapa aku bertahan lama denganmu:
(kronologi tidak urut, hanya berdasarkan memoriku saja)
1. Ifan adalah mustika di tengah dunia yang bobrok
Makin dewasa, aku banyak ditunjukkan sisi gelap dari orang-orang yang dianggap ideal di masyarakat. Mereka yang tampil dengan image ideal (berjiwa pemimpin, bekerja di company bagus, punya prestasi bagus, mau shalat, sayang anak istri, dll.) ternyata banyak yang aslinya terjerumus dan menipu pasangannya. Aku tidak sengaja memilih laki-laki yang tidak neko-neko. Aku tidak memiliki kemampuan untuk membaca sifat orang, tapi Allah melindungiku dengan menghadirkan dia saja, alih-alih orang lain.
2. Ifan adalah lelaki yang berani menghabiskan uangnya untukku
Saat dia belum mendapatkan pekerjaan, aku sudah memiliki jalan karir yang cukup ideal. Apa aku tidak realistis? Tidak. Aku sedang membeli kesempatan untuk hidup bahagia dengan caraku. Lagi pula, pada 4 Juli 2024 lalu ada cerita menarik saat kami nonton bioskop bareng. Beberapa hari sebelumnya, Ifan ikut pelatihan dengan uang saku 95k per hari. Katanya mau digunakan untuk service laptop. Sisanya, dia ingin tetap membelikanku sesuatu. Dia memaksaku memegang dompetnya, katanya "beli aja apa yang kamu mau". Beli tiket pakai itu boleh, beli popcorn dan minuman pun boleh. Setelah aku menguras dompetnya, aku laporan padanya bahwa aku membeli popcorn seharga 70k dan air mineral seharga 20k. Walaupun dia terlihat kaget dia hanya bilang "oke". Setelah itu, aku cerita padanya "sebenernya aku agak kaget dengan harga popcorn ukuran small dan air mineral itu, kok semahal itu ya. Barulah ketika itu dia juga berkata sambil tertawa "Tapi emang mahal sih Ken, aku juga agak nyesel." wkwk lalu kami tertawa bersama. Dan sepulang dari nonton, ia masih menyempatkan untuk beli oleh-oleh untuk ayah ibuku. Fix, habis uangnya untuk membuat aku dan keluargaku happy.
3. Ifan adalah lelaki percaya diri yang punya impian besar
Berdasarkan analisa SWOT yang aku lakukan, Ifan berpotensi jadi lelaki kaya dan sukses. Bisa diukur dari mana? Ia lelaki asal bunyi (asbun), tapi asbunnya berani dan positif. Tinggal ditemani dan dimotivasi saja saat kepercayaan dirinya menurun, suatu saat ia akan bertransformasi dari Aang si bocah yang diragukan, menjadi Avatar yang hebat. Dari sekian banyak bentuk kisah cinta, entah kenapa kami kebagian mirip Aang dan Katara wkwk. Di saat semua orang meragukan Aang, Katara terus menemani walaupun sambil marah-marah :@
4. Ifan adalah lelaki yang sanggup mendominasi aku
4. Ifan adalah lelaki yang sanggup mendominasi aku
5. Ifan adalah lelaki yang sudah punya role model dalam treat perempuan
6. Ifan adalah lelaki yang bersedia berdaptasi pada pemikiran yang lebih baik
6. Ifan adalah lelaki yang bersedia berdaptasi pada pemikiran yang lebih baik
lanjut kapan-kapan lagi, lagi pusing mikir paper
Komentar
Posting Komentar