Yang Dulu Ada

            Berapa orang yang telah kau kenal dalam hidupmu? Berapakah dari mereka yang bertahan tanpa kehadiran semu? Berapa yang tetap ingin di sekitarmu bukan hanya muncul di otakmu? Orang menghampirimu dan berlalu, menggaungkan gairah yang merdu. Orang yang datang buat kau senang, mungkin akan pergi dengan cara yang buat kau tercengang. Orang yang di setiap harimu mengundang kesal, mungkin akan meninggalkanmu dengan kerinduan yang mirip sesal. Kau berjumpa beribu manusia, tanpa mengetahui akan menjadi bagian hidupmu yang mana. Jujur saja, kau merindukan sebagian dari yang dulu ada.
            Berapa kali kau mengucap sumpah sahabat sejati? Dan berapa kali kau wajib pergi membawa gontai hati? Hingga berapa kali kau merasa menemukan sosok pengganti? Berapa tempat yang kau sediakan dalam hatimu? Tak akan muat menyimpan semua wajah yang mencuat. Kadang ada beberapa yang berontak hebat, seakan berpinta untuk diingat.
            Ingatlah satu orang yang berarti. Apakah yang kau pikirkan saat  pertemuan pertama? Sudahkah benakmu mencanangkan niat menabung ihwal cinta?
            Mengertikah kau, berapa lagi jiwa yang akan dipertemukan padamu? Usiamu masih belia, tak pelu sedu sedan mengembalikan yang dulu ada. Kau baru saja bersosialisasi, tak perlu gentar hati. Kau belum kehilangan semuanya. Namun, jangan kau terka semua orang yang meninggalkanmu ada penggantinya. Sejak bumi tercipta, tak ada manusia yang sama. Hanya Tuhan yang mengetahui jalan manusia. Bukankah sebenarnya cukup Tuhan saja dalam hatimu? Tak ada cinta, melainkan cinta yeng telah ditiupkan Tuhan dalam ruhmu. Tak ada orang yang meninggalkanmu, melainkan seizin rencana Tuhan yang berlaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cetak Biru Kasih Sayang untuk Suamiku

Tidak Special di Society, tapi Mustika di Hati

Ibuku yang Telah Bersayap