Travel Around Alone (3)
Hari demi hari kulalui di Jakarta. Segudang acara shopping, nonton, makan, dan karaoke menjadi sangat menarik bila kuingat kembali. Apalagi mengingat letak kontrakan kakakku yang sangat strategis. Dengan jalan kaki saja Mall Taman Anggrek dan Central Park. Naik bajaj juga akan jadi unforgetable experience.Tapi yang paling "LOL" adalah ketika aku kalah dari kakakku yang sedang hamil. Dia sangat semangat mengelilingi dua Mall sekaligus dalam satu hari. Padahal aku sudah jenuh, ingin menggelepar saja rasanya. Mending Lomba Lintas Alam yang medannya menantang sekalian, kram pun masih asyik haha.
*
Saat menjelang pulang ke Pacitan, jam 7 malam, tiba-tiba HPku hilang. Entah kuletakkan di mana, inilah ciri khasku: ceroboh. Padahl kereta erangkat sekitar jam delapan malam. Sedangkan jarak kontrakan kakakku dengan Stasiun Gambir lumayan bikin panik. Akhirnya apa? Aku benar-benar tertinggal kereta, kakakku (kakak ipar) memasang wajah geram karena tiket seharga 400 ribu lebih hangus.
Dia bertanya "mau pulang malam ini gak?"
Aku jawab "mau"
Dia memaparkan "Tapi , kamu harus turun di Jogja." Kamu cari bus atau kereta sendiri nanti untuk ke Pacitan. FYI, rencana awalku adalah turun di Solo, karena aku lumayan tahu Kota itu. Aku bisa naik becak untuk ke terminal Tirtonadi, lalu naik bus antar provinsi ke Pacitan. Tapi malam itu rencana berubah total. Aku harus turun di Jogja.
*
Saat menghampiri kereta pun, keretanya sudah mulai bergerak pelan. Artinya, aku hampir ketinggalan kereta dua kali dalam satu malam (please!). Kereta itu bernama Taksaka Malam. Dasar anak bandel, bukan mencari cara untuk pulang ke Pacitan dulu, tapi malah pamer ke teman-teman di grup Whatsapp
"Hai aku sedang di kereta lo."
Yang normal akan bereaksi "Terus ngapain Ken?"
Sedangkan yang abnormal salah satunya bereaksi "Rekamin dong, gimana suara kereta." LOL
*
Setelah semakin malam, aku baru semakin bingung. Dari Jogja ke Pacitan tidak ada bus. Akhirnya aku menyusun rencana untuk naik kereta ke solo, baru naik bus ke Pacitan. Tapi rupanya Ayah Ibuku sudah tahu kabar ketidak jelasan nasib anaknya ini. Bapak langsung mengirim nomor travel, menyuruhku untuk pesan. That's what I like from my parents. Mereka selalu memberi aku ruang untuk mencoba hal baru, bahkan menantangku untuk melakukan semuanya sendiri.
Fix, aku sudah pesan travel yang akan menjemput jam tujuh pagi. Tapi aku turun di stasiun masih Subuh, sehingga langsung saja aku shalat. Selain itu, aku juga menyantap bekal makanan yang dimasak oleh kakakku. Aku memilih kursi stasiun yang sepi. Agar aku bisa meletakkan tas ranselku yang segedhe gaban ini.
*
Jam tujuh pagi aku keluar Stasiun Tugu lewat pintu selatan. Sopir travel mempersilaka aku duduk di depan, karena aku penumpang pertamanya. Tapi rupanya travel tak kunjung jalan, masih menunggu penumpang lain di stasiu Tugu.
Eh datang-datang aku diusir oleh penumpang yang ditunggu itu "Mbak saya yang depan ya, say gak bisa duduk di belakang."
Aku sebagai bocah cuma bisa mengalah. Lagipula duduk di mana pun aku tetap siap.
*
Hampir selesai sih ceritanya... :D
Akhirnya aku pulang ke rumah dengan selamat, membawa beberapa potong baju lebaran dan juga kenangan. Membuat tetangga dan sanak saudara heran, bagaiamana bisa si Niken pembuat onar waktu kecil sudah berani Travel Around Alone haha.
Nantikan kisah perjalananku selanjutnya (Bandung-Depok)
*
Saat menjelang pulang ke Pacitan, jam 7 malam, tiba-tiba HPku hilang. Entah kuletakkan di mana, inilah ciri khasku: ceroboh. Padahl kereta erangkat sekitar jam delapan malam. Sedangkan jarak kontrakan kakakku dengan Stasiun Gambir lumayan bikin panik. Akhirnya apa? Aku benar-benar tertinggal kereta, kakakku (kakak ipar) memasang wajah geram karena tiket seharga 400 ribu lebih hangus.
Dia bertanya "mau pulang malam ini gak?"
Aku jawab "mau"
Dia memaparkan "Tapi , kamu harus turun di Jogja." Kamu cari bus atau kereta sendiri nanti untuk ke Pacitan. FYI, rencana awalku adalah turun di Solo, karena aku lumayan tahu Kota itu. Aku bisa naik becak untuk ke terminal Tirtonadi, lalu naik bus antar provinsi ke Pacitan. Tapi malam itu rencana berubah total. Aku harus turun di Jogja.
*
Saat menghampiri kereta pun, keretanya sudah mulai bergerak pelan. Artinya, aku hampir ketinggalan kereta dua kali dalam satu malam (please!). Kereta itu bernama Taksaka Malam. Dasar anak bandel, bukan mencari cara untuk pulang ke Pacitan dulu, tapi malah pamer ke teman-teman di grup Whatsapp
"Hai aku sedang di kereta lo."
Yang normal akan bereaksi "Terus ngapain Ken?"
Sedangkan yang abnormal salah satunya bereaksi "Rekamin dong, gimana suara kereta." LOL
*
Setelah semakin malam, aku baru semakin bingung. Dari Jogja ke Pacitan tidak ada bus. Akhirnya aku menyusun rencana untuk naik kereta ke solo, baru naik bus ke Pacitan. Tapi rupanya Ayah Ibuku sudah tahu kabar ketidak jelasan nasib anaknya ini. Bapak langsung mengirim nomor travel, menyuruhku untuk pesan. That's what I like from my parents. Mereka selalu memberi aku ruang untuk mencoba hal baru, bahkan menantangku untuk melakukan semuanya sendiri.
Fix, aku sudah pesan travel yang akan menjemput jam tujuh pagi. Tapi aku turun di stasiun masih Subuh, sehingga langsung saja aku shalat. Selain itu, aku juga menyantap bekal makanan yang dimasak oleh kakakku. Aku memilih kursi stasiun yang sepi. Agar aku bisa meletakkan tas ranselku yang segedhe gaban ini.
*
Jam tujuh pagi aku keluar Stasiun Tugu lewat pintu selatan. Sopir travel mempersilaka aku duduk di depan, karena aku penumpang pertamanya. Tapi rupanya travel tak kunjung jalan, masih menunggu penumpang lain di stasiu Tugu.
Eh datang-datang aku diusir oleh penumpang yang ditunggu itu "Mbak saya yang depan ya, say gak bisa duduk di belakang."
Aku sebagai bocah cuma bisa mengalah. Lagipula duduk di mana pun aku tetap siap.
*
Hampir selesai sih ceritanya... :D
Akhirnya aku pulang ke rumah dengan selamat, membawa beberapa potong baju lebaran dan juga kenangan. Membuat tetangga dan sanak saudara heran, bagaiamana bisa si Niken pembuat onar waktu kecil sudah berani Travel Around Alone haha.
Nantikan kisah perjalananku selanjutnya (Bandung-Depok)
Komentar
Posting Komentar